Metro,(Netthreeone.com) – Masyarakat di Perumahan PNS 21 Yosomulyo, Metro Pusat, mempertanyakan janji Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) dan Kepala UPT Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Metro, terkait kompensasi atas kerugian yang dialami warga, akibat dampak aliran air PDAM yang macet.
Berdasarkan catatan awak media, diketahui sebelumnya, warga Perumahan PNS 21 Yosomulyo mengeluhkan pasokan air dari PDAM yang tidak mengalir dengan lancar dan telah berlangsung selama berbulan-bulan.
Menindaklanjuti keluhan masyarakat, pada 7 April 2025, Kepala Dinas PUTR, Robby Kurniawan Saputra didampingi Kepala UPT Air Minum, Aldo, meninjau lokasi dan melakukan mediasi dengan sejumlah warga, dalam upaya menemukan solusi atas persoalan tersebut.
Dalam pertemuan itu, Kepala Dinas PUTR dan Kepala UPT PDAM menjanjikan beberapa hal, di antaranya ; menyalurkan tanki bantuan air bersih, memberikan diskon pembayaran untuk bulan terdampak, melakukan perbaikan pompa air di Perum PNS 21 Yosom, serta menyusun rencana lebih lanjut pembuatan PDAM lokal di Perum PNS 21 Yosomulyo seperti di Prasanti.
Akan tetapi, sampai saat ini, janji-janji tersebut belum sepenuhnya direalisasikan. Bahkan, pemberian diskon pembayaran untuk bulan terdampak dan pembuatan loket pembayaran di Perum PNS 21 Yosomulyo, yang dijanjikan akan disegerakan, juga tidak terlaksana.
Salah seorang warga Perum PNS 21 Yosomulyo, Ali mengatakan, terkait janji-janji sebagai bentuk kompensasi, atas kerugian warga akibat air PDAM yang macet, hingga saat ini tidak satupun yang sudah direalisasikan.
“Ya belum ada. Kan waktu itu, 7 April 2025, kami warga sini dijanjikan akan diberikan diskon, untuk pembayaran air PDAM yang macet, di bulan-bulan tersebut. Nah, itu aja belum terlaksana,” keluh Ali kepada wartawan, Sabtu, 10/5/2025.
“Selain itu, kami juga butuh kemudahan untuk melakukan pembayaran kan. Waktu itu kami dijanjikan akan dibuatkan semacam loket pembayaran di Perum PNS ini. Tapi, itu juga belum terealisasi sampai sekarang,” timpalnya.
Warga lainnya, Andeka menyebut, aspirasi pelanggan PDAM yang disampaikan secara langsung kepada Kepala Dinas PUTR dan Kepala UPT PDAM Kota Metro, dirasa tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan.
“Ya kalau sekadar janji tapi enggak direalisasikan, artinya belum sesuai dengan harapan kami. Semua juga bisa janji, tapi warga itu kan butuh realisasi. Sampai sekarang, belum ada tuh janji mereka yang benar-benar sudah kami rasakan,” cetus Andeka.
Terkait dengan aliran air PDAM di Perum PNS 21 Yosomulyo yang macet, setelah keluhan warga mencuat melalui berita, pihak PUTR dan PDAM langsung bergerak melakukan perbaikan instalasi pendistribusian air. Namun kondisinya sekarang, distribusi air tersebut kembali mengalami penghambatan.
“Airnya balik macet lagi. Waktu itu sudah dilakukan perbaikan, tapi sekarang ya macet lagi. Pagi hari ini saya menampung air berjam-jam dari pagi dan kalau sore jam 16.00 WIB air sudah mati tidak mengalir, berarti perbaikannnya kan kurang optimal,” ujar warga Perum PNS 21 Yosomulyo lainnya, Sukinah.
Warga berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Metro benar-benar merespons keluhan warga dengan tindakan yang nyata, bukan hanya melontarkan janji-janji untuk sekadar menenangkan sesaat.
Air bersih sebagai salah satu kebutuhan hidup yang paling mendasar, seharusnya benar-benar diperhatikan dan dipenuhi.
“Kami harap, pemerintah jangan janji-janji saja. Air bersih ini salah satu kebutuhan yang paling pokok lho. Keluhan kami ini serius, jadi butuh solusi yang serius. Jangan cuma janji, tapi enggak disegerakan. Ayo bertindak, mau nunggu sampai kapan?,” tandasnya.(RLS)